Jumat, 30 November 2012

cerita pengalaman pribadi

IMAM YANG HILANG
 
Ini adalah cerita dari temanku yang dulu ketika masih kecil tinggal di Banyuwangi. Di kampung tempat tinggalnya dulu itu masih banyak tanaman-tanaman besar sehingga kalau malam gelap sekali terutama kalau tidak ada bulan. Apalagi waktu itu listrik belum masuk desa. Temanku biasa sholat di langgar (surau, mushola) terutama waktu subuh dan maghrib. Menurut temanku langgar itu sudah lama berdiri, sebelum dia lahir sudah ada. Bangunanya sangat sederhana dindingnya dari anyaman bambu (gedek). Disana sini dindingnya sudah pada berlobang. Bahkan didepan tempat imam dinding bawahnya sudang bolong cukup besar karena sering kena air hujan dan umurnja yang sudah puluhan tahun. Alat penerangannya berupa sentir. Waktu itu sentir biasanya dibuat dari botol (pendek) umumnya bekas tempat tinta diisi minyak tanah dan diberi sumbu dari potongan kain. Tentang keadaan seperti itu aku dapat membayangkan karena keadaan kampungku juga kurang lebih seperti itu waktu aku masih sekolah SR.

Suatu saat menjelang subuh dia berangkat ke langgar. Sebenarnya dia males banget berangkat sebab semalam hujan turun sehingga hawanya dingin sekali. Diluar bintangpun tidak terlihat karena mendung masih meyelimuti pagi itu sehingga keadaan masih gelap. Angin bertiup agak kencang menambah dingin. Sampai di langgar jemaah pun tidak banyak seperti biasanya.

Tidak lama menunggu sholatpun dimulai. Angin bertiup makin keras. Karena jendela langgar dibuka maka anginpun masuk kedalam. Nyala sentir bergoyang goyang tertiup angin. Saat sujud terakhir tiba-tiba lampu sentir mati, tertiup angin yang semakin kencang. Gelap sekali sampai orang sholat di baris depannya saja tidak terlihat. Setelah membaca tahiyat akhir beberapa lama tidak terdengar imam mengucapkan “asalamu'alaikum”. Ditunggu-tunggu masih belum juga terdengar “assalamu'alaikum” juga. Akhirnya orang yang sholat persis dibelakang imam menggapai tangannya kedepan, ternyata sang imam sudah tidak ada ditempat. Kemudian dia berkata agak keras :
“Wah imamnya sudah nggak ada !!!”.
Yang lain ada yang ketawa, ada yang mengomel suasana menjadi riuh ditengah kegelapan. Seorang lalu menyalakan sentir, dan minta sholat diulang lagi dengan imam pengganti.

Rupanya begitu sentir padam maka pak imam yang orangnya suka bercanda timbul ide untuk iseng. Dia baca “asalamu'alaikum” pelan sekali hanya terdengar untuk dirinya saja. Yang lain tidak mendengar karena suara pohon-pohon yang terkena angin. Begitu selesai mengucap “assalamu'alaikum” dengan perlahan-lahan dia keluar melalui lubang (mbrobos) dinding yang ada didepan tempat imam. Selesai sholat “ulangan” para jamaahpun pulang kerumah masing-masing. Beberapa diantaranya pulangnya lewat depan rumah pak imam. Ketika sampai depan rumahnya ternyata dia sedang duduk diteras sambil makan ketan dan senyum-senyum.
“Assalamu'alaikum pak” ucap beberapa orang.
“Wa alaikumsalam “ jawabya sambil terus senyum penuh dengan kepuasan dan mengunyah ketan. Dasar tukang iseng.

Minggu, 11 November 2012

manfaat ketrampilan web blog untuk pelajar


Manfaat keterampilan web blog untuk pelajar

Belakangan ini, banyak remaja yang sudah terbiasa hidup dengan memanfaatkan internet. Sayangnya, pemanfaatan internet secara maksimal hanya dilakukan oleh sebagian remaja saja. Saya sendiri termasuk remaja yang BERUSAHA memanfaatkan internet secara maksimal.
Hal ini saya lakukan terutama untuk membuat tugas kelompok, jarak rumah saya dengan sekolah lumayan jauh, kurang lebih 8 km. Belum lagi jarak rumah saya dengan teman-teman yang juga lumayan jauh. Jadi, kalau saya harus membuat tugas kelompok sepulang sekolah, saya baru akan sampai di rumah menjelang malam.
Oleh karena itu, saya memanfaatkan internet sebaik mungkin. Dan untunglah, teman-teman saya juga cukup melek IT dan punya koneksi internet yang baik. *syukur
Pertama-tama, kalau ada tugas kelompok yang mengharuskan kami bertatap muka. Biasanya saya memanfaatkan video-chat seperti Skype atau yang sudah ada di Facebook dan Google +. Tapi, hal itu biasanya terkendala oleh koneksi yang kadang putus secara tiba-tiba.
Sedangkan, kalau tugasnya itu menulis atau tertulis. Saya biasanya memanfaatkan facebook atau blog kelas kami. Ya, blog kelas. Kelas kami memiliki sebuah blog yang masih menumpang di sebuah hosting gratisan. Maklum saja, uang kelas kami belum mencukupi untuk membeli domain dan membayar sewa hosting bulanan. Tapi, itu tidak terlalu menjadi masalah.
Blog atau Website sekarang ini bukanlah menjadi sesuatu yang sulit untuk dibuat. Bahkan, bermodal koneksi ke internet dan sedikit pengetahuan yang di dapat dari browsing, seseorang bisa saja membuat sebuah blog dalam waktu lumayan singkat.
Oh ya, selain sebagai blog yang bisa dibanggakan oleh kelas kami. Blog kelas kami juga akan dijadikan sebagai tempat pengumuman secara online (selain group di facebook) dan kalau bisa akan tetap ‘hidup’ sampai kami bertemu dalam suatu reuni besar di kemudian hari.
Pokoknya, manfaatkan blog kelas yang sudah kalian buat semaksimal mungkin. Dan pada akhirnya, itu akan menjadi suatu kebanggan.